Pertanian Merauke untuk Ketahanan Pangan Nasional
Membangun sektor pertanian di Kabupaten Merauke, Papua, sama dengan membangun ketahanan pangan nasional. Pasalnya, di kabupaten paling timur di Indonesia ini, luas areal untuk mencetak sawah baru masih sangat luas. Sebagai lumbung pangan nasional, Merauke bisa diproyeksikan untuk menghemat devisa negara.
Demikian disampaikan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Merauke, Papua, Sabtu (12/11), saat memimpin kunjungan kerja ke kabupaten paling timur Indonesia tersebut. Kunjungan Komisi IV kali ini ke lokasi areal cetak sawah baru di Distrik Kurik, Merauke, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan cetak sawah baru dan apa kendala yang dihadapi. Seperti dietahui, pemerintah pusat sudah menetapkan Merauke sebagai lumbung pangan nasional.
“Kita melihat infrastruktur jalan dan irigasi masih menjadi PR. Pengairan di sini masih kurang. Perlu dicari jalan keluarnya. Tapi, bila proyek infrastruktur pertaniannya sudah dibenahi, ada peluang sangat besar di Merauke. Ini gagasan besar. Negara kita bisa menghemat devisa secara nyata. Kita tidak perlu mengimpor beras dan tidak perlu jauh-jauh cari beras,” ungkap Edhy.
Politisi Partai Gerindra ini melihat, Merauke bisa menjadi basis kekuatan sekaligus ujung tombak Indonesia untuk memproduksi beras. “Membangun Merauke,” katanya, “Berarti membangun ketahanan nasional. Kita harapkan ini menjadi solusi semua pihak. Kepala suku di sini juga sangat setuju dengan kegiatan ini dan sangat terbantu. Tinggal perlu implementasi kerja yang lebih baik, bagaimana proyek besar ini bisa cepat terlaksana. Kalau bisa satu sampai dua tahun ini, sudah selesai semua.”
Membangun proyek pertanian di Merauke, memang butuh anggaran besar. Irigasinya yang selama ini sulit bisa dibangun dengan mengambil debit air dari Sungai Digul di Kabupaten Boven Digul. Sungai ini, sambung Edhy, yang paling mungkin untuk mengairi sawah, karena tidak terkontaminasi air laut. “Dengan membangun irigasi tersebut, tidak hanya untuk Merauke, kabupaten di sekitar Merauke seperti Boven Digul juga bisa terbantu. Ini peluang besar untuk menghemat devisa negara,” ujarnya lagi. (mh)/foto:husen/iw.